Sabtu lalu, di acara pernikahan saudara jauh...
Aku : Mas, jujur aku lupa namanya eyang-eyang dan tante-tante
Mas Rio: Aku juga nggak hapal...
Aku : (wokwowokwowk keren...)
Diajak orang tua ke acara keluarga adalah hal yang biasa. Diajak ke acara keluarga yang jauh banget nget nget dan belom pernah ketemu sama sekali? Mungkin masih sering dialami. Tapi pernahkah kamu datang ke acara keluarga jauh, belom pernah ketemu, dan sendirian tanpa orang tua?
Nah... Itu dia yang terjadi padaku Sabtu lalu
Aku datang ke acara pernikahan sepupu dari beda eyang. Jadi mamaku dan mama si empunya hajat ini saling sepupuan gitu. Nah, seharusnya hari itu aku datang bersama tanteku, cuman karena beliau berhalangan... jadilah aku ke sana sendiri.
Di situ, aku jadi satu-satunya yang hadir dari keluarga eyangku. Aneh sih, karena semua orang di sana sangat jarang aku temui. Sekalinya ketemu juga ga banyak ngobrol dan ga lama. Jadinya ada fenomena aneh tuh, kemarin.
Jadi kami yang masih muda-muda ini memutuskan untuk ngumpul sendiri gitu, biar bisa lebih nyaman ngobrol-ngobrol. Tapi karena baru pertama kali ketemu, jadinya topik obrolannya adalah kenalan WKKWWKWKWK. Namanya siapa, kerja di mana, cucu dari eyang siapa, aslinya dari mana.
Topik obrolannya full kenalan kalau nggak ngajak geser buat berburu makanan lain hahahaha. Walau sama-sama baru kenalan, cuman ternyata asik juga. Aku seneng para sepupu ini cukup aktif buat ngobrol. Jadinya aku nggak begitu capek cari topik dan pembicaraannya nggak awkward. Overall, hari itu cukup menyenangkan.
Selesai acara, mamaku mengirim Whatsapp “Terima kasih ya, Mas. Sudah mewakili mama dan eyang.”
Di momen itu, aku baru menyadari, bahwa merantau juga berarti bertanggung jawab untuk menjadi penyambung tali silaturahmi antarkeluarga. Tak kusangka, ada perasaan cukup bangga bisa hadir dan mewakili satu keluarga besar.
Selama 2 tahun ini, sudah berulang kali aku datang ke rumah saudara. Sudah beberapa kesempatan juga aku menghadiri undangan makan bersama keluarga. Memang, kadang ada rasa bosan dan pikiran “Hadehhh bahas apa, sih.” Cuman ya, mau ga mau, aku tetep merasa punya tanggung jawab untuk hadir.
Cara ngakalinnya si, biasanya aku mikir gini aja “Ah lumayan juga ada makan-makannya,” atau “yaaa daripada cuma di kosan doang.”
Buat kamu yang juga jadi Duta Besar Keluarga kayak aku, semangat yak! Semoga tulisan ini bisa relate, menghibur, memotivasi, memberi perspektif, atau ya minimal buat bahan bacaan untuk menghibur Seninmu sambil makan sate kambing kurban.
Terima kasih sudah membaca sampai habis. Keep in touch, ya!
gpBisma